NPM : 18411510
KELAS : 3 IB 02
1.PENGANTAR
Untuk
pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang.
Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya
disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak tipis.
Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal.
Supaya gambarnya rapi,harus dipilih tebal garis yang tepat.
2. DENAH BANGUNAN
Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi
dari berbagai ruangan dan kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan
sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu. Denah-denah sebaiknya digambar
dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas yang digunakan
dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah dari
suatu rumah tinggal sederhana.
3. GAMBAR INSTALASI
Gambar
instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:
1.Rancangan tata letak yang menunjukkan
dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya
(pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB
dan lain-lain;
2. Rancangan hubungan perlengkapan
listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya,
motor dengan pengasutnya, dan dengan
alat pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang
sirkit akhir;
Gambar
1
3. Gambar hubungan antara bagian
sirkit akhir tersebut dalam butir ( 2) dan PHB yang bersangkutan, ataupun
pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;
4. Tanda ataupun
keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
4. CARA MEMBUAT
GAMBAR INSTALASI
Petunjuk-petunjuk
di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
1. Gambarlah
denah bangunannya.
2. Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan
dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur dan seterusnya.
3. Tentukanlah letak perlengkapan hubung
baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah
dicapai dari jalan masuk rumah.
4. Gambarlah penempatan titik-titik lampu
dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang
dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu
sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.
5. Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak
dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari
sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah
dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot
sehingga kurang berfungsi.
5. DIAGRAM GARIS
GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL
Pada
cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis
tersendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan
diagram garis ganda untuk sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.
Gambar
2. Diagram garis ganda
Gambar
3 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam
diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu
garis dengan beberapa garis lintang kecil.
Gambar
3. Diagram garis tunggal
Jumlah garis lintang ini menyatakan
jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan
diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis
hubungan-hubungan sakelar.
Diagram
instalasi sakelar, lampu dan kotak kontak :
Hubungan
Sakelar Seri
Sakelar
seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah
kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.
Gambar
5.
Gambar 6.
Hubungan
Sakelar Tukar (Hotel)
Sakelar
tukar digunakan untuk melayani satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat.
Untuk itu digunakan dua sakelar tukar.
Gambar 7.
Gambar 8.
6. TABEL DAFTAR KOMPONEN
7. FLOW CHART
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.google.com