DINAMIKA KONFLIK
DALAM ORGANISASI
Konflik biasanya timbul dalam
organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau
struktur organisasi. Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi
dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan
sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau
lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah
ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi
yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-
sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.
1. JENIS-JENIS KONFLIKA dan 3 jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1.Konflik dalam diri individu
Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2.Konflik antar individu dalam
organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini
sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan
lain-lain.
3.Konflik antar individu dan
kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja
mereka.
2. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
Tanggung Jawab Sosial ( Social Responbility
) merupakan Etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja atau suatu
usaha bisnis untuk menyeimbangi komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungannya.
3. BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses produksi seringkali
menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada
berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap
kali karena perusahaan menimbulkan polusi (udara, air limbah, suara bahkan
mental kejiwaan).
2. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras,
zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta
jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi
para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang
manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan,
masyarakat umum).
b. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan manusia dan alam
lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya
penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan, perburuan kulit ular
dan buaya yang diperuntukan untuk industri kerajinan kulit, penangkapan ikan
dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
c. Penghematan Energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti batubara, minyak, gas
telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat
diperbarui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari
pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber daya
alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air,
serta laut.
d. Partispasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap sukses pembangunan
sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu
pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan tenaga
kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar
perusahaan beroperasi.
e. Gerakan Konsumenrisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang
berhasil memberlakukan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi
beragam aspek, mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai
pemberian izin lisensi bagi petugas reparasi alat rumah tangga.
3. ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan
dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
a. Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan
paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
a.1. Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk
membandingkan harga terhadap produk.
a.2. Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi
didalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang
terdapat didalam produk tersebut.
b. Hubungan Dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment),
latihan (training), promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian
(determination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara
objektif dan jujur.
c. Hubungan Antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik
perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.
d. Hubungan Dengan Investornya
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun
calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari
pengambilan keputusan yang keliru.
e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada
umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan
Laporan Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan
pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis.
Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan
dengan konsep Stockholder.
4. BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis
berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat
dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka
semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa
bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia
adalah:
* Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan
yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam
buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak
karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
* Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi
sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
* Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan
alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker
pelindung, maupun pakaian khusus lainnya.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Istilah kualitas informasi
(quality of information)
terkadang juga dipakaiuntuk menyatakan informasi yang baik,
dari sekian karakteristik yang telahdibahas, kualitas informasi sering kali diukur
berdasarkan :
Aman (Secutiy)
Tepat Waktu (Timeliness)
Akurat (Accurate)
Terkait (Relevance)
Lengkap (Completeness)
Korektif (Corectness)
Jelas (Clearly)sering dikenal dengan istilah STAR-C3
INFORMASI untuk MANAJEMEN
Salah satu pemakai yang paling banyak menggunakan informasi
dalamsuatu organisasi adalah pihak manajemen. Informasi yang dibutuhakan bias.berasal
dari pihak internal maupuneksternal, dalambentuk formal ataupuninformal,
berdasarkan laporan ataupun komputer.Informasi yang dibutuhkan oleh manajer
bisa dibagi menjadi 3 kategori,yaitu :
1.Informasi Penyejuk
(Comfort Information)
adalah informasi keadaansekarang yang merangkum keadaan umum
bisnis atau organisasi.Misalnya, berisi ringkasan penjualan atau produksi
terakhir. Informasi inibiasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer
merasaaman terhadap operasi yang telah berlangsung.
2.Peringatan
(Warning)
berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasaatau
barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan renacana.
Idealnya, manajer seharusnya menerimaperingatan-peringatan sedini mungkin
sehingga cukup waktu untukmelakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak
diharapkanterjadi.
3.Indikator Kunci
(Key Indicator)
berisi ukuran aspek-aspek penting yangberkaitan dengan
kinerja organisasi, seperti level keluhan pelanggan,yang digunakan untuk
memelihara pengendalian perusahaan danmengidentifikasi permasalahan.